PENGANTAR ILMU EKONOMI
DOSEN : SISCA VAULINA SP.MP
DIBUAT OLEH :
MARTIANUS LA IA
174210203
BOY P SIMANULANG
174210322
REZA PRATAMA PANGARIBUAN
174210513
KEAS
1/B
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
TA.2017
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur Kami panjatkan ke Hadirat Allah SWT,
karena berkat rahmat dan hidayah yang dikaruniakan-Nya, akhirnya Kami dapat
menyelesaikan tugas ini yang berupa Makalah Teori Pengentar I lmu Ekonomi.
Dalam penyusunan Laporan ini saya mendapati berbagai
kesulitan, baik dalam pencarian sumber, bahan atau dalam hal yang lainnya. Akan
tetapi, berkat pertolongan-Nya lah akhirnya Laporan ini dapat Kami selesaikan
dengan baik. Adapun penyusunan Laporan ini yaitu berdasarkan pada bahan-bahan
yang Kami cari dari berbagai sumber. Kami mencatat hal-hal yang berhubungan
dengan pokok permasalahan yang dibahas.
Saya memahami dan menyadari bahwa Laporan ini jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, Saya mengharapkan kritik dan saran untuk
terciptanya sebuah Makalah yang lebih baik.
Pekanbaru,
30 Oktober 2017
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
COVER......................................................................................... 1
KATA PENGANTAR....................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
I.
Latar belakang........................................................................................ 4
II.
Rumusan masalah................................................................................... 4
III.
Tujuan penulisan.................................................................................... 4
BAB
II PEMBAHASAN
A. Ilmu
Ekonomi......................................................................................... 5
B. Macam-macam
Ilmu dan Teori Ekonomi............................................. 7
C. Variabel
yang banyak Dipakai Dalam Model Dasar Ekonomi Makro. 10
a. Ekonomi Mikro dalam
Kerangka Ilmu Ekonomi....................................... 11
b. Pelaku-pelaku
Ekonomi ............................................................................ 12
c. Materi Ekonomi
Mikro............................................................................... 15
d. Metodelogi Ilmu Ekonomi........................................................................... 17
e. Asumsi-asumsi yang
Dipakai Teori Mikro................................................ 19
D. Teori
Ekonomi....................................................................................... 22
a. Lingkup
Ilmu Ekonomi............................................................................. 24
b. Pembagian
Ilmu Ekonomi........................................................................ 24
c. Metode
Ekonomi....................................................................................... 25
E. Perbedaan
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro................................. 26
F. Analasis
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro................................... 28
G. Tujuan
Analisis Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro......................... 30
BAB
III PENUTUP
H. Kesimpulan............................................................................................ 31
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 34
BAB I
PENDAHULUAN
I.
Latar belakang
Ilmu ekonomi merupakan
cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku ekonomi terhadap
keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai kerangka berpikir
untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang terbatas untuk
memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas. Semoga dengan diuraikannya
keterangan tersebut para pembaca dapat memahami lebih dalam lagi.
II.
Rumusan masal
A. Pengertian ilmu ekonomi
B. Macam-macam ilmu dan teori ekonomi
C. Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro
III.
Tujuan penulisan
A. Mengetahui pengertian ilmu ekonomi
B. Mengetahui macam-macam ilmu dan teori ekonomi
C. Mengetahui perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ilmu
Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan
menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai
alternatif penggunaan (opportunity cost).
Ekonomi makro atau makroekonomi adalah studi tentang
ekonomi secara keseluruhan. Makroekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang
memengaruhi banyak rumah tangga (household), perusahaan, dan pasar. Ekonomi
makro dapat digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk memengaruhi
target-target kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga,
tenaga kerja dan pencapaian kesimbangan neraca yang berkesinambungan.
Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan
berikut :
a. Kebutuhan
manusia relatif tidak terbatas.
b. Sumber daya
tersedia secara terbatas.
c. Masing-masing
sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan.
Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan
menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro. Pengertian dan
perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro terletak pada ruang lingkup kajian
ekonomi.
Hingga 1930 sebagian besar analisis ekonomi terfokus
pada industri dan perusahaan. Ketika terjadi Depresi Besar pada tahun 1930-an,
dan dengan perkembangan konsep pendapatan nasional dan statistik produk, bidang
ekonomi makro mulai berkembang. Saat itu, gagasan-gagasan yang terutama berasal
dari John Maynard Keynes, yang menggunakan konsep aggregate demand untuk
menjelaskan fluktuasi antara hasil produksi dan tingkat pengangguran, sangat
berpengaruh dalam perkembangan bidang ini. Keynesianisme didasarkan pada
gagasan-gagasannya.
Masalah ekonomi timbul sebagai akibat adanya kenyataan
kenyataan di bawah ini :
a. Jumlah dan
macam ragam kebutuhan manusia sangat banyak, dan
b. Alat pemuas
kebutuhan, relatif dibandingkan dengan kebutuhan manusia tersebut di atas,
sangat terbatas.
Dari masa pra sejarah sampai jaman modern seperti
sekarang ini belum pernah kita jumpai suatu masyarakat atau suatu bangsa yang
kebutuhan hidupnya telah dapat terpenuhi seluruhnya. Masyarakat yang dikatakan
masih primitif kebutuhan mereka baik jumlah maupun macamnya relatif tidak
banyak bila dibandingkan dengan kebutuhan masyarakat modern.
Akan tetapi oleh karena kemampuannya untuk
menghasilkan barang barang dan jasa-jasa yang langsung dapat memenuhi kebutuhan
mereka sangat kecil juga, rnaka banyak dan kebutuhan mereka yang pemenuhan nya
terbatas dalam angan-angan mereka belaka.
Dengan semakin majunya peradaban manusia, manusia
menjadi semakin cerdas dan semakin banyak alat kapital yang mereka miliki; yang
semuanya ini meningkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan barang-barang dan
jasa-jasa yang selanjutnya dapat mereka pergunakan untuk memenuhi kebutuhan
mereka. Akan tetapi meningkatnva kemam puan mereka menghasilkan barang-barang
dan jasa-jasa tersebut hampir senantiasa diikuti, dibarengi, bahkan tidak
jarang pula didahuiui oleh timbulnya kebutuhan-kebutuhan baru. Meningkatnya
kebutuhan mereka tersebut demikian cepatnya, sehingga bangsa yang pa maju di
dunia dewasa mi, masih pula merasakan keterbatasan mereka dalam memenuhi
kebutuhan mereka yang semakin beraneka ragam teori.
Menghadapi kenyataan tidak dapat terpenuhinya semua
kebutuhan mereka, maka dengan sadar atau tidak manusia bertendensi untuk
bersikap rasional, yaitu sepanjang mereka mempunyai pilihan, mereka akan
memilih pilihan yang mendatangkan manfaat sebesar-besarnya dan peng gunaan alat
pemuas kebutuhan tertentu, atau memilih pilihan yang menurut perhitungan mereka
memerlukan korban paling kecil di antara pilihan-pilihan lain untuk maksud
pemenuhan kebutuhan tertentu.
Ilmu yang mempelajari bagaimana manusia dalam usaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhannya mengadakan pemilihan di antara berbagat
alternatif pemakaian atas alat-alat pemuas kebutuhan yang tersedianya relatif
terbatas inilah yang kita sebut ilmu ekonomi atau economics.
B. Macam-macam
Ilmu dan Teori Ekonomi
Ilmu ekonomi yang didefinisikan sebagai ilmu yang
mempelajari bagaimana manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
mengadakan pemilihan diantara berbagai alternative pemuas kebutuhan yang
relative terbatas.
Ilmu ekonomi dapat dibagi menjadi tiga kelompok :
a. Ilmu
ekonomi deskriptif, yang bersifat mengumpulkan keterangan-keterangan faktual
suatu masalah.
Bidang ilmu ekonomi ini adalah analisis ekonomi
yang menggambarkan keadaanyang sebenarnya wujud dalam perekonomian. Analisis
mengenai keadaan petani di Jawa Tengah adalah tergolong sebagai ilmu ekonomi
deskriptif.
Setiap ilmu pengetahuan bertujuan untuk menganalisis
kenyataan yang wujud di alam semesta dan di dalam kehidupan manusia. Oleh sebab
itu adalah penting utntuk mengetahui kenyataan yang wujud. Ada kalanya hal itu
tak mudah dilakukan. Ilmu ekonomi adalah salah satu ilmu social. Di dalam ilmu
social tidaklah mudah untuk mengetahui sifat sebenarnya dari kenyataan yang
wujud.
Ini disebabkan karena dalam masyarakat kenyataan yang
wujud sangat berkaitan satu sama lain sehingga sering sekali timbul kesukaran
untuk mengambarkan kenyataan yang sebenarnya berlaku dalam perekonomian.
Misalnya kita ingin mengetahui pengaruh kenaikan harga
kepada kenaikan produksi pangan. Ini sukar dujelaskan karena produksi pangan
bukan saja dipengaruhi oleh harganya saja tetapi oleh banyak faktor lain
seperti iklim, harga barang lain dan keadaan ekonomi :
b. Teori ekonomi,
bersifat menjelaskan mekanisme kegiatan ekonomi. Teori ini dibagi menjadi dua :
Teori ekonomi mikro dan Teori ekonomi makro.
c. Ilmu
ekonomi terapan, dimana dengan menggunakan kesimpulan yang diperoleh dari teori
ekonomi.
Untuk menjelaskan keterangan yang didapat dari ekonomi
deskriptif (guna menjelaskan kebijakan-kebijakan yang harus dilakukan). Ekonomi
makro merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang mempelajari mekanisme bekerjanya
perekonomian sebagai suatu keseluruhan.
Pada pokok bahasannya, ekonomi Makro menjelaskan
hubungan kausal variable-variable ekonomi agregatif, antara lain : tingkat
pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi rumah
tangga, saving, investasi nasional, jumlah uang yang beredar, tingkat harga,
tingkat bunga, neraca pembayaran internasional, stok capital nasional, utang
pemerintah.
Hubungan antara meningkatnya pengeluaran konsumsi
pemerintah dengan meningkatnya tingkat pengangguran, dan juga hubungan antara
menurunnya pajak dengan meningkatnya pengangguran masing-masing merupakan
hubungan sebab akibat atau hubungan kausalitas.
Disebut demikian karena dalam hubungan tersebut
perubahan variable yang satu mengakibatkan berubahnya variable yang
lain.Variabel penyebab perubahan disebut variable bebas atau independent
variable, sedangkan variable yang nilainya ditentukan oleh nilai variable lain
disebut variable tergantung atau dependent variable.
Contoh hubungan identitas pendapatan bisa berbentuk :
pendapatan merupakan penjumlahan pengeluaran konsumsi rumah tangga plus
investasi, atau juga berbentuk : sisa pendapatan sesudah dikurangi dengan
seluruh pengeluaran konsumsi rumah tangga merupakan saving rumah tangga.
Hukum-hukum ekonomi kesimpulan umum teoritik dikatakan
mempunyai sifat abstrak universal, dalam artian bahwa isi kandungan dalam
kesimpulan umum teoritik tersebut berlaku dimanapun dan bilamanapun juga.
Tetapi terhadap pernyataan ini perlu diketengahkan
bahwa untuk berlakunya kesimpulan umum teoritik tersebut harus dipenuhi syarat
bahwa keadaan dimana kesimpulan umum teoritik tersebut akan diterapkan harus
tidak menyimpang dari asumsi yang dipergunakan oleh teori ekonomi dalam
menghasilkan kesimpulan umum teoritik tersebut
Tujuan dari mempelajari Ekonomi Makro adalah untuk
mengetahui hal yang berkaitan dengan hokum-hukum ekonomi. Dan menghasilkan
keadaan perekonomian yang diharapkan dalam konteks :
a. Tingkat
kesempatan kerja tinggi
b. Peningkatan
kapasitas produksi nasional tinggi
c. Tingkat
pendapatan nasional tinggi
d. Keadaan
perekonomian stabil
e. Neraca
pembayaran luar negeri seimbang
f. Distribusi
pendapatan merata.
C. Variable
yang banyak Dipakai dalam Model Dasar Ekonomi Makro
Beberapa variable yang banyak dipakai dalam model
dasar ekonomi Makro :
1. Pasar
Komoditi
a. Pengeluaran
konsumsi rumah tangga ( C )
b. Saving ( S )
c. Pendapatan
nasional ( Y )
d. Investasi ( I )
e. Tingkat
bunga
f. Tingkat
harga ( P )
g. Pajak ( T )
h. Pengeluaran
konsumsi pemerintah ( G )
i. Transfer
pemerintah
j. Ekspor
k. Impor
2. Pasar
Uang
a. Permintaan
uang untuk transaksi
b. Permintaan uang
untuk berjaga-jaga
c. Permintaan
uang untuk spekulasi
d. Bentuk uang,
uang kertas/logam dan uang giral
3. Pasar
Tenaga Kerja
a. Permintaan
akan tenaga kerja dari pihak perusahaan, semakin banyak permintaan semakin
banyak kesempatan kerja.
b. Penawaran tenaga
kerja dari pensari kerja, semakin banyak penawaran semakin banyak orang mencari
kerja
c. Upah riil.
d. Upah nominal.
4. Pasar
Modal
a. Permintaan
akan surat-surat berharga
b. Harga
surat-surat berharga
c. Penawaran
surat-surat berharga
a. Ekonomi
Mikro dalam Kerangka Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi biasa dibagi dalam tiga kelompok dasar,
yaitu kelompok ekonomi deskriptif, kelompok teori ekonomi dan kelompok ekonomi
terapan. Ekonomi deskriptif atau descriptive economics, mengumpulkan
keterangan-keterangan faktual yang relevan mengenai sesuatu masalah ekonomi.
Teori ekonomi yang biasa juga disebut economic theory atau economic principles,
yang selanjutnya dapat dipecah lagi ke dalam dua kelompok besar, yaitu kelompok
teori ekonomi mikro dan kelompok teori ekonomi makro, tugas utamanya ialah
encpb menerangkan secara umum sistem perekonomian Apabila yang merupakan materi
pembahasan adalah perilaku pelaku-pelaku ekonomi yang berada di dalam sistem
perekonomian, maka teori ekonomi iersebut masuk kategori teori ekonomi mikro.
Sedangkan apabila yang merupakan materi pem bahasan
adalah mekanisme bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan, maka teori
ekonomi tersebut kita kategorikan sebagai teori ekonomi makro. Akhirnya, yang
dilakukan oleh ekonomi terapan, atau applied economics ialah menggunakan
hasil-hasil pemikiran yang terkumpul dalam teori ekonomi untuk menerangkan
keterangan-keterangan yang dikumpulkan oleh ekonomi deskriptif. Dengan
menggunakan kerangka penggolongan ilmu ekonomi tersebut di atas dapatlah
dikatakan bahwa materi yang disajikan dalam buku ini kalau dilihat isinya dapat
dimasuk kan ke dalam kelompok teori ekonomi mikro, yang lazim pula disebut
teori harga atau price theory, dan yang biasa juga disingkat ekonomi mikro atau
microeconomics.
b. Pelaku-Pelaku
Ekonomi
Di atas telah disinggung bahwa ekonomi mikro berusaha
menerangkan perilaku pelaku-pelaku ekonomi. Oleh karena itu ada man faatnya
apabila untuk sejenak perhatian kita, kita arahkan guna mengetahui macam
kegiatan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku ekonomi tersebut dan
hubungan-hubungan yang lazim terjadi di antara mereka.
Dalam perekonomian manapun, baik primitif maupun
modern, baik kapitalis, sosialis maupun komunis, dapat dibedakan tiga kelompok
pengambil keputusan ekonomi yang untuk selanjutnya kita sebut pelaku pelaku
ekonomi atau subyek-subyek ekonomi.
Ketiga kelompok pelaku pelaku ekonomi tersebut ialah :
a. Rumah
tangga keluarga,
b. Rumah tangga
perusahaan, dan
c. Rumah
tangga pemerintah.
Dan ke tiga kelompok tersebut masing-masing mempunyai
pola aktivitas ekonomi tertentu yang sedikit banyak dipengaruhi oleh sistem
perekono mian yang berlaku. Pada dasarnya kegiatan-kegiatan ekonomi yang khas
bagi masing-masing golongan pelaku ekondmi tersebut di atas dapat kita
ikhtisarkan sebagai berikut :
a) Rumah
Tangga Keluarga
Dalam literatur kelompok pelaku ekonomi mi biasa
disebut sebagai household, dan dapat berupa organisasi keluarga atau dapat pula
berupa orang perorangan. Orang perorangan kita anggap sebagai rumah tangga
keluarga beranggota tunggal. Kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
rumah tangga keluarga pada pokoknya meliputi :
1. menjual atau
menyewakan sumber-sumber daya yang mereka mi liki dengan mendapatkan pendapatan
yang dapat berupa upah, gaji, sewa, bunga atau laba sebagai hasil penjualan
atau hasil persewaan sumber-sumber daya mereka,
2. membayar pajak,
membeli dan mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa pribadi yang dihasilkan
oleh rumah-rumah tangga perusahaan, dan
3. memanfaati jasa
pemakaian barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah.
b) Rumah
Tangga Perusahaan
Pelaku-pelaku ekonomi yang tergolong dalam kategori mi
mempunyai bentuk yuridis yang bermacam macam. Ada yang berbentuk perseroan
terbatas, persekutuan komanditer, persekutuan dengan firma, perusahaan
perseorangan, perusahaan negara, koperasi dan sebagainya lagi. Rumah-rumah
tangga perusahaan, yang dengan singkat kita sebut juga produsen, perusahaan
atau badan usaha melaksanakan kegiatan-kegiatan ekonomi yang pada dasarnya
adalah seperti di bawah ini :
1. membeli
sumber-sumber daya dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah tangga pemerintah,
2. membayar pajak,
3. memanfaati
barang-barang dan jasa-jasa publik yang disediakan oleh pemerintah,
4. menggunakan
sumber-sumber daya seperti dimaksudkan di atas untuk menghasilkan barang-barang
dan jasa-jasa, dan
5. menjual
barang-barang dan jasa-jasa yang mereka hasilkan, kepada rumah-rumah tangga
keluarga, rumah tangga pemerintah, dan juga kepada sesama rumah tangga
perusahaan.
c) Rumah-Tangga
Pemerintah
Pelaku ekonomi ini, yang biasa hanya disebut
pemerintah, menjalankan macam kegiatan ekonomi seperti berikut :
1. membeli
sumber-sumber daya, (untuk sistem perekonomian kita terutama sumber daya
manusia), barang-barang dan jasa-jasa dan rumah-rumah tangga keluarga dan
rumah-rumah tangga perusahaan,
2. dengan
sumber-sumber daya, barang-barang dan jasa-jasa yang dibelinya, rumah tangga
pemerintah menghasilkan serta menya jikan jasa barang-barang publik untuk dapat
dimanfaati oleh rumah-rumah tangga keluarga dan rumah-rumah tangga perusahaan,
3. memungut pajak
dan rumah-rumah tangga keluarga dan rumah rumah tangga perusahaan dengan maksud
antara lain untuk membiayai pembelian barang-barang, jasa-jasa serta
sumber-sumber daya yang diperlukan seperti yang dimaksudkan pada butir ke 1 di
atas,
4. bertindak
sebagai pengatur perekonomian, pemerintah berkewajiban :
a) mengusahakan
pembagian pendapatan nasional yang adil,
b) mengusahakan
tingkat pendapatan nasioñal dan tingkat kesempatan kerja yang tinggi,
c) mengusahakan
tingkat harga yang relatif stabil, dan
d) mengusahakan
pertumbuhan ekonomi yang memadai.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih balk mengenai
hubungan hubungan ekonomi di antara ketiga pelaku ekonomi tersebut, kegiatan
kegiatan ekonomi seperti disebutkan di atas kita ikhtisarkan dalam bentuk
lingkaran aliran aktivitas ekonomi yang biasa juga disebut circular flow
diagram.
c. Materi
Ekonomi Mikro
Di atas telah diungkapkan bahwa cabang ilmu ekonomi
yang dapat kita sebut ilmu ekonomi mikro, teori ekonomi mikro, microeconomics,
atau singkatnya ekonomi mikro, biasa didefinisikan sebagai cabang ilmu ekonomi
yang khusus mempelajari perilaku pelaku-pelaku ekonomi. Apabila kita berpegang
teguh pada definisi ini kita harus berkesimpu1an bahwa materi-bahas ilmu
ekonomi mikro berupa perilaku ekonomi rumah tangga keluarga, perilaku ekonomi
rumah tangga perusahaan dan perilaku ekonomi rumah tangga pemerintah.
Akan tetapi rupa-rupanya para pemikir ekonomi berfikir
pragmatis. Dalam mengisi literatur ekonomi mikro para memikir ekonomi tidak mau
terikat kepada definisi ilmu ekonomi mikro seperti yang mereka lafalkan.
Pertama-tama dapat diketengahkan bahwa dengan
mendasarkan kepada pertimbangan bahwa transaksi yang dilakukan oleh pemerintah
di samping nilainya secara keseluruhan sangat besar juga tujuan utamanya
sering-sering adalah untuk mempengaruhi jalannya perekonomian, maka kebanyakan
pemikir ekonomi tidak memasukkan teori perilaku ekonomi rumah-tangga pemerintah
ke dalam disiplin ilmu ekonomi mikro :
1. Teori Konsumen.
Bagian dari ilmu ekonomi mikro ini pada pokoknya membahas perilaku ekonomi
rumah-rumah tangga keluarga dalam menggunakan penghasilan mereka yang jumlahnya
terbatas untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka dengan memperoleh tingkat
kepuasan yang maksimal. Selanjutnya dapat diketengahkan bahwa teori konsumen mi
memberi dasar teoritik konsepsi kurva permintaan konsumen, suatu konsepsi yang
peranan nya sangit besar dalam kita mencoba menerangkan perilaku harga pasar.
2. Teori Badan
Usaha. Bagian ini membahas tentang perilaku rumah tangga perusahaan dalam
menentukan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan, dalam menentukan harga
satuan barang atau jasa yang dihasilkan, dan dalam menentukan kombinasi sum
ber-sumber daya yang dipergunakan dalam proses produksi, yang semuanya ini
didasarkan kepada asumsi bahwa yang ingin dikejar oleh rumah tangga perusahaan
adalah keuntungan sebesar-besarnya. Teori mi memberikan dasar teoritik konsepsi
kurva penawaran produsen.
3. Teori Harga
Pasar. Bagian daripada ilmu ekonomi. mikro ini pada dasarnya membahas perilaku
harga pasar barang-barang dan jasa jasa. Teori mi, seperti disinggung di atas
banyak mernanfaati kesimpulan-kesimpulan teoritik teori konsumen dan teori
badan usaha, khususnya konsepsi permintaan dan konsepsi penawaran yang
dihasilkan oleh kedua teori tersebut.
4. Teori Distribusi
Pendapatan. Bagian daripada ilmu ekonomi mikro ini mencoba menerangkan perilaku
harga sumber-sumber daya, yang dapat berubah upah untuk sumber daya manusia,
bunga modal untuk sumber daya modal, dan sewa untuk sumber daya alam. leon
distnibusi pendapatan mi banyak menggunakan kesimpulan teoritik teori
rumah-tangga perusahaan dan teori perilaku rumah-tangga keluarga.
5. Teori
Keseimbangan Umum. Teori-teori yang disebutkan di atas, yaitu teori konsumen,
teori produsen, teoni harga pasar dan eori distribusi pendapatan semuanya
didasarkan kepada asumsi tidak adanya saling pengaruh-mempengaruhj atau
interdependensi antara kegiatan ekonomi pelaku ekonomi yang satu dengan
kegiatan ekonomi pelaku ekonomi lainnya. Dunia yang nyata menunjukkan adanya
hubungan interdependensi tersebut. Teori ekonomi mikro yang dalam usaha
menerangkan pembentukan harga, penentuan kuantitas barang atau jasa yang
dihasilkan dan yang dikonsumsi, dan sebagainya seperti yang telah diuraikan di
atas, mengikut sertakan ke dalam analisa unsur saling pengaruh-mempengaruhi di
antara pelaku pelaku ekonomi tersebut, biasa disebut ana/isa keseimbangan- umum
atau general equilibrium analysis.
6. Ekonomi
Kemakmuran atau Welfare Economics. Teoni-teoni ekonomi mikro sepertiyang kita
uraikan di atas, dan butir ke 1 sampai dengan butir ke 5, tidak satupun yang
memperhatikan skala preferensi masyarakat. Di lain fihak cabang ilmu ekonomi
mikro yang disebut welfare economics, dalam mencoba menerangkan perilaku
konsumen, produsen, harga dan sebagainya mernperhatikan norma-norma etik
masyarakat.
d. Metodologi
Ilmu Ekonomi
Seperti telah disinggung di atas, ilmu ekonomi mencoba
menerangkan perilaku umat manusia dalam menggunakan alat-alat pemuas kebutuhan
yang adanya terbatas untuk memenuhi kebutuhan mereka yang bisa dikatakan
jumlahnya tidak terbatas. Untuk mengetahui bagaimana tugas tersebut
dilaksanakan, dalam bab mi kita sajikan beberapa fasal yang menyangkut masalah
metodologi.
Menurut kenyataan dunia yang nyata amat sangat
kompleks. Perbuatan seseorang demikian juga gejala-gejala yang terjadi dalam
suatu perekonomian banyak faktor yang ikut mempengaruhi atau bahkan
menentukannya. Faktor-faktor seperti misalnya politik, sosial, psikologi dan
sebagainya lagi juga besar pengaruhnya terhadap perilaku seseorang atau suatu
masyarakat.
Teori ekonomi pada azasnya hanya menelaah salah satu
dan sekian banyak aspek kehidupan seseorang ataü suatu masyarakat, yaitu aspek
ekonominya. ini berarti bahwa kita dapat membedakan aspek-aspek ekonomi dan
aspek-aspek lainnya, sekalipun kita tidak dapat memisahkannya. Oleh
karena yang menarik perhatian kita hanyalah aspek ekonomi, maka aspek-aspek
lainnya kita abaikan. Inilah yang kita sebut sebagai tin dakan abstraksi.
Meskipun semua aspek yang bukan ekonomi, telah kita
kesamping kan, namun masalahnya juga sering masih terlalu kompleks untuk bisa
di peroleh gambaran yang jelas dan kesimpulan yang berarti, oleh karena pada
umumnya tidak sedikit jumlah macam variabel ekonomi yang secara langsung
ataupun tidak langsung mempunyai hubungan dengan masalah masalah yang kita
persoalkan. Oleh karena itu kita terpaksa memilih di antara variabel-variabel
tersebut mana yang kita perkirakan mempunyai peranan yang besar, dan yang bisa
dipakai dalam model analisa ekonomi yang akan kita bentuk. Model analisa
ekonomi atau economic model oleh Robert Y. Awh didefinisikan sebagai konstruksi
teoritik atau kerangka analitik yang terdiri dan satu rangkaian asumsi-asumsi
dan mana kesimpulan-kesimpulan kita turunkan. Di dalam menyusun model analisa
ekonomi tersebut kita menentukan asumsi-asumsi mengenai hubungan-hubungan di
antara variabel-variabel yang kita pilih tersebut.
Langkah selanjutnya ialah, dari asumsi-asumsi yang
kita pilih dan kita susun sebagai model ekonomi tersebut kita turunkan
kesimpulan kesimpulan teoritik. Menurunkan kesimpulan-kesimpulan dan hal yang
umum ke hal yang khusus biasa disebut melakukan analisa deduksi. Yang dilakukan
oleh teori ekonomi mikro pada umumnya hanya sampai dengan langkah ini.
Kesimpulan-kesimpulan teoritik ini nantinya dapat pula dipergunakan untuk
menyusun model-model analisa ekonomi lainnya.
Kesimpulan-kesimpulan teoritik yang dihasilkan
tersebut apabila diturunkan secara betul dikatakan berlaku secara abstrak
universal, yaitu berlaku di manapun juga dan bilamanapun juga, asalkan dipenuhi
syarat bahwa kenyataan dalam dunia nyata sejalan dengan asumsi-asumsi yang
terbentuk dalam model analisa ekonomi yang kita pakai. Apabila ternyata asumsi
yang kita pakai tidak sesuai dengan dunia yang nyata, maka hasil kesimpulan
yang kita turunkan tendensinya juga menjadi kenyataan.
Sebagai contoh misalya saja, Dengan menggunakan asumsi
bahwa rumah tangga perusahaan selalu berusaha memaksimumkan keuntungan, kita
sampai pada kesimpulan bahwa meningkatnya permintaan akan produk yang
dihasilkan oleh sebuah perusahaan akan mengakibatkan bertambah besarnya
keuntungan yang diperoleh atau bertambah kecilnya kerugian yang diderita oleh
perusahaan bersangkutan.
Bisa saja terjadi bahwa karena sesuatu hal sebuah
rumah tangga perusahaan tidak bersikap rasional hingga meningkatnya permintaan
akan produk yang dihasilkannya tidak mengakibatkan meningkatnya keuntungan, hal
mana misalnya disebabkan tambahan hasil penjualan dipergunakan untuk membiayai
bertambahnya jumlah karyawan perusahaan.
Apabila banyak kesimpulan-kesimpulan teoritik yang
menyimpang dan kenyataan, maka kalau kita tidak hati-hati, kita dapat mengambil
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang hasilnya justru berlawanan dengan yang kita
harapkan. Oleh karena itu kita perlu menguji validitas daripada teori dengan
cara membandingkan kesimpulan-kesimpulan teoritik.
Dengan dunia empirik. Pengujian teori tidak semudah
yang kita ungkapkan, oleh karena sekali lagi dunia yang nyata sangat kompleks.
Pada umumnya buku teks ekonomi mikro tidak mempersoalkan hal ini. Akhirnya
dapat disebutkan di sini bahwa metode-metode yang banyak dipakai dalam
melaksanakan pengkajian teori ekonomi secara empirik dapat diperoleh dalãm
literatur di bidang statistik ekonomi dan di bidang ekonometrika.
e. Asumsi-Asumsi
yang Dipakai Teori Ekonomi Mikro
Di atas telah disebutkan bahwa teori ekonomi,
khususnya teori ekonomi mikro, bekerja dengan menggunakan asumsi-asumsi. Dan
asumsi-asumsi tersebut ada yang berlaku sangat umum dalam arti dipakai oleh
teori ekonomi, baik teori ekonomi mikro maupun teori ekonomi makro; ada yang hanya
dipakai oleh teori ekonomi mikro saja atau oleh teori ekonomi makro saja; dan
akhirnya ada pula yang hanya dipakai untuk bagian-bagian tertentu ekonomi mikro
maupun bagian-bagian tertentu ekonomi makro.
Di bawah mi disajikan sedikit uraian mengenai beberapa
asumsi yang mendasari kebanyakan teori-teori ekonomi mikro :
1. Asumsi
Umum
Asumsi-asumsi di bawah ini dipakai baik oleh teori
ekonomi mikro maupun kebanyakan teori ekonomi lainnya :
a. Asumsi
Rasionalitas. Asumsi ini berlaku untuk semua teori ekonomi. Pelaku ekonomi yang
diasumsikan bersikap rasional biasa disebut juga homo ekonomikus atau economic
man. Penggunaan asumsi mi pada teori konsumen terwujud dalam bentuk asumsi
bahwa rumah tangga keluarga senantiasa berusaha memaksimumkan kepuasan; yaitu
yang dalam literatur terbiasa dengan sebutan utility maximization assump tion.
Sebaliknya dalam teori rumah tangga perusahaan, asumsi yang sama terjelma dalam
bentuk asumsi bahwa rumah tangga perusahaan senantiasa berusaha inemperoleh
keuntungan sebesar-besarnya. Asumsi ini dalani literatur dikenal sebagai profit
maximization assumption.
b. Asumsi Ceteris
Paribus. Sebutan lain untuk asumsi ini ialah asumsi other things being equal
atau lain-lain hal tetap sama atau lain-lain hal tidak berubah. Yang
dikehendaki oleh asumsi mi ialah bahwa yang mengalami perubahan hanyalah
variabel yang secara eksplisit dinyatakan berubah, sedangkan variabel-variabel
lain yang tidak disebutkan berubah, sepanjang dalam model analisa tidak
diasumsikan sebagai variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain harus
dianggap tidak berubah.
c. Asumsi
Penyederhanaan. Meskipun abstraksi sudah banyak sekali mengurangi kompleksnya
permasalahan, agar supaya permasalahan nya lebih mudah dianalisa dan difahami,
sering-sering kita perlu menyederhanakan persoalan lebih lanjut. Misalnya saja
menurut kenyataan jumlah macam barang dan jasa yang clihadapi rumah tangga
keluarga tidak terhitung banyaknya. Akan tetapi, nanti akan kita saksikan
misalnya pada Bab X, penggunaan analisa indiferen un tuk menerangkan teori
permintaan, jumlah macam barang yang bisa termuat dalam grafik paling banyak
hanya dua. mi memaksa kita menggunakan asumsi bahwa konsumen hanya menghadapi
dua macam barang atau jasa.
2. Asumsi
Khusus
Sebetulnya tidak banyak asumsi yang hanya dipergunakan
oleh teori ekonomi mikro, dalam arti tidak dipergunakan sama sekali oleh teori
ekonomi makro. Hal ini kiranya mudah difahami kalau kita ingat hahwa yang
membentuk perilaku perekonomian sebagai suatu keseluruhan tidak lain adalah
perilaku para pelaku ekonomi itu sendiri, dengan demikian tidaklah mengherankan
kalau kita jumpai bahwa teori ekonomi makro banyak menggunakan teori-teori atau
kesimpulan-kesimpulan teoritik ekonomi mikro sebagai dasar analisanya.
Oleh karena itulah maka yang kita maksud dengan asumsi
khusus teori ekonomi mikro, hanyalah terbatas kepada asumsi-asumsi yang banyak
dipakai oleh ekonomi mikro akan tetapi tidak selalu dipakai oleh teori-teori
ekonomi yang lain. Dengan menggunakan batasan ini kita dapat menyebut beberapa
contoh asumsi khusus teori ekonomi mikro. Antara lain yang penting ialah asumsi
ekuilibrium parsial dan asumsi tidak adanya hambatan atas proses penyesuaian :
a. Asumsi
ekuilibrium parsial. Untuk sebagian besar model-model analisa ekonomi mikro,
seperti juga halnya dengan seluruh isi buku ini, didasarkan kepada asumsi
berlakunya ekuilibrium parsial, yang mengasumsikan tidak adanya hubungan
timbal-balik antara perbuatan-perbuatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku-pelaku
ekonomi dengan perekonomian di mana pelaku-pelaku ekonomi tersebut berada.
Misalnya saja, sebagai akibat berubahnya cita rasa, para konsumen tiba-tiba
mengurangi pengeluaran konsumsinya. Kalau tidak dipergunakan asumsi ekuilibrium
parsial, maka dalam kita membuat analisa kita harus memperhitungkan pengaruh
penurunan pengeluaran konsumsi tersebut terhadap pendapatan nasional, yang
seterusnya juga terhadap pendapatan mereka, dan yang selanjutnya akan
berpengaruh juga terhadap pola pengeluaran para konsumen tersebut. Dengan
menggunakan asumsi ekuilibrium parsial unsur pemantulan semacam itu tidak kita
perhatikan.
b. Asumsi tidak
adanya hambatan atas proses penyesuaian. Kelak kita akan menyaksikan misalnya,
apabila harga suatu barang mengalami perubahan, maka berapapun kecilnya
perubahan tersebut, selalu diasumsikan bahwa konsumen melaksanakan penyesuaian
atau adjustment. Menurut kenyataan banyak hambatan-hambatan yang menyulitkan
pelaksanaan penyesuaian tersebut. Faktor-faktor, seperti misalnya faktor
psikologi, sosiologi, politik dan sebagainya, dapat merupakan penghambat
terhadap penyesuaian tersebut. Misalnya, meskipun kita tahu bahwa dengan
menurunnya harga barang Z, tingkat kepuasan akan meningkat dengan cara
mengurangi kortsumsi barang Y dan meningkatkan konsumsi barang Z, namun tidak
dapat dijamin bahwa kita akan melaksanakan penyesuaian tersebut. Misalnya saja
dikarenakan toko langganan kita tidak menjual barang Z, mungkin kita enggan
untuk mengadakan penyesuaian tersebut. Dalam teori ekonomi mikro kita
mengasumsikan bahwa hambatan hambatan terhadap penyesuaian tersebut tidak ada
ilmu ekonomi.
D. Teori
Ekonomi
Kebutuhan manusia tidaklah terbatas, akan tetapi
sumber daya yang ada adalah sangat terbatas, sehingga diperlukan suatu upaya
manusia atau masyarakat untuk mengatur atau menentukan pilihan-pilihan terhadap
sumber daya yang terbatas itu untuk memenuhi kebutuhan manusia atau masyarakat
yang tidak terbatas. Sumber daya itu berupa: uang, modal, tanah, mesin,
pendidikan, keahlian, dan lain-lain.
Misalnya : seseorang yang ingin memiliki sepeda motor,
kulkas, mesin cuci dengan penghasilan pas-pasan yang tidak mungkin bisa membeli
semuanya, maka dia harus menentukan pilihan dengan membeli salah satu
diantaranya. Dia menentukan pilihan tersebut karena pada saat itu dia memiliki
keterbatasan sumber daya berupa uang.
Contoh lainnya misalnya dialami sebuah perusahaan yang
ingin meningkatkan jumlah produksinya untuk menyaingi perusahaan lawan, maka
perusahaan itu harus menambahkan juga sumber daya-sumber daya tambahan,
misalnya tambahan mesin atau penggantian mesin kapasitas yang lebih besar,
tenaga kerja tambahan dan atau tenaga ahli baru, modal untuk bahan mentah,
tambahan gaji, perluasan pasar dll. Tidak mungkin semua kebutuhan perusahaan
itu akan terpenuhi sekaligus, sehingga perusahaan harus menentukan
pilihan-pilihan tentang sumber daya mana yang akan dipenuhi terlebih dahulu.
Dari contoh kasus-kasus di atas dapat diketahui
pentingnya mempelajari ilmu ekonomi, karena ilmu ekonomi ini adalah ilmu
yang mempelajari tentang upaya manusia baik secara individu atau masyarakat
dalam menentukan sumber daya yang terbatas jumlahnya, untuk memenuhi
kebutuhannya yang tidak terbatas.
Dalam definisi Paul A. Samuelson ilmu ekonomi adalah:
studi mengenai bagaimana cara manusia dan masyarakat sampai pada pilihan
(dengan atau tanpa uang) untuk menggunakan sumber-sumber ekonomi yang terbatas
yang dapat mempunyai kegunaan-kegunaan alternatif untuk menghasilkan berbagai
macam barang dan mendistribusikan untuk konsumsi baik sekarang maupun masa yang
akan datang diantara berbgai orang dan golongan dalam masyarakat.
Kebutuhan yang dimaksud adalah kegunaan yang timbul
dalam diri manusia dan masyarakat dalam bentuk tuntutan untuk memperoleh
pemenuhannya.
a. Lingkup
Ilmu Ekonomi
a. Microeconomics
adalah bagian dari ilmu ekonomi yang membahas perilaku individu dalam membuat
keputusan penggunaan berbagai unit ekonomi. Di sini ada perusahaan dan rumah
tangga.
b. Macroeconomics
adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menjelaskan perilaku ekonomi secara
keseluruhan (economic aggregates) akan terkait dengan income, output,
employment, dan lain-lain dalam kerangka atau skala nasional.
b. Pembagian
Ilmu Ekonomi (Alferd W. Stonier dan Douglas C. Hague)
1. Descriptive
Economics (Ilmu Ekonomi Deskriptif)
Di sini dikumpulkan semua kenyataan yang penting
tentang pokok pembicaraan (topik)
yang tertentu, artinya mendiskripsikan data-data yang menjelaskan berbagai fenomena dan kenyataan yang terjadi. Misalnya: sistem pertanian di Bali, atau industri katun di India.
yang tertentu, artinya mendiskripsikan data-data yang menjelaskan berbagai fenomena dan kenyataan yang terjadi. Misalnya: sistem pertanian di Bali, atau industri katun di India.
2. Economic
Theory (Ilmu Ekonomi Teori Atau Teori Ekonomi Atau Analisis Ekonomi).
Di sini kita memberikan penjelasan yang disederhanakan
tentang caranya suatu sistem ekonomi bekerja dan ciri-ciri yang penting dari
sistem seperti itu. Teori ekonomi dibangun dengan landasan pengamatan sebab
akibat berdasarkan aksi dan reaksi yang terjadi dalam kehidupan ekonomi
masyarakat.
3. Applied
Economics (Ilmu Ekonomi Terapan)
Di sini kita mencoba mempergunakan rangka dasar umum
dan analisis yang diberikan
oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif. Ilmu ekonomi terapan merupakan cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi, misalnya: ekonomi perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dan sebagainya.
oleh ekonomi teori untuk menerangkan sebab-sebab dan arti pentingnya kejadian-kejadian yang dilaporkan oleh para ahli ekonomi deskriptif. Ilmu ekonomi terapan merupakan cabang ilmu yang membahas secara khusus tentang penerapan teori ekonomi dalam suatu rumah tangga produksi, misalnya: ekonomi perusahaan, ekonomi moneter, ekonomi perbankan, dan sebagainya.
c. Metode
Ekonomi
a) Positive
Economics
Ekonomi positif adalah pendekatan ekonomi yang
mempelajari berbagai pelaku dan proses bekerjanya aktivitas ekonomi, tanpa
menggunakan suatu pandangan subjektif untuk menyatakan bahwa sesuatu itu baik
atau jelek dari sudut pandang ekonomi. Ekonomi positif di bagi menjadi dua, yaitu
ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.
b) Normative
Economics
Oleh beberapa ahli dari hal ini membangun yang disebut
dengan politik ekonomi (political economics), salah satu cabangnya ekonomi
kelembagaan. Ekonomi normatif adalah pendekatan ekonomi dalam mempelajari
perilaku ekonomi yang terjadi, dengan mencoba memberikan penilaian baik atau
buruk berdasarkan pertimbangan subjektif.
Adapun tiga masalah pokok dalam perekonomian, yaitu :
a) Jenis barang dan
jasa apa yang akan diproduksi ?
b) Bagaimana
menghasilkan barang dan jasa tersebut ?
c) Untuk siapa
barang dan jasa tersebut dihasilkan ?
Memecahkan Masalah Ekonomi :
1. Barang apa yang
akan diproduksi (What): Ditentukan oleh hak memilih dalam nilai Rupiah yang
dimiliki konsumen.
2. Bagaimana barang
diproduksi (How): Ditentukan oleh persaingan diantara produsen.
3. Bagi siapa
barang dibuat (For Whom): Ditentukan oleh pola permintaan dan penawaran di
pasar atas faktor produksi.
E. Perbedaan
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Berikut adalah pengertian dan perbedaan ekonomi mikro
dan ekonomi makro :
1. Ekonomi
Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel
ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain :
pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang
beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran
internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi
utama sebagai berikut :
a. Sejauh
mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila
seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment.
Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti
perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum
berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
b. Sejauh mana
perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter.
Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi
inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
c. Sejauh
mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai
dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan
pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang
satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
2. Ekonomi
Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari
variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah
tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu
menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan
yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi
atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan
menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Ditinjau dari harga dan unit analisis ekonomi mikro dan ekonomi makro, yaitu :
1. Harga
a. Ekonomi
Mikro: Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja).
b. Ekonomi Makro:
Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
2. Unit
Analisis
Ekonomi Mikro adalah: Ilmu ekonomi yang membahas
tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan
penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan
laba atau rugi perusahaan.
Ekonomi Makro adalah : Ilmu ekonomi yang membahas
tentang kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional,
pertumbuhan ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.
F. Analisis
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Untuk membedakan konsep ekonomi mikro dan ekonomi
makro, kita akan lihat masing-masing analisis dari ekonomi mikro dan ekonomi
makro :
1. Analisis
Ekonomi Mikro
Analisis ekonomi mikro terdiri dari teori harga, teori
produksi, dan teori distribusi. Hal tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Teori
harga, antara lain membahas proses pembentukan harga oleh interaksi antara
penawaran dan permintaan akan suatu barang dan jasa di dalam suatu pasar,
faktor-faktor yang memengaruhi perubahan permintaan dan penawaran, hubungan
antara harga permintaan dan penawaran, bentuk-bentuk pasar dan sebagainya.
b. Teori produksi,
antara lain menganalisa masalah biaya produksi, tingkat produksi yang paling
menguntungkan produsen, serta kombinasi faktor-faktor produksi yang harus
dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba maksimum tercapai.
c. Teori
distribusi membahas faktor-faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja, tingkat
bunga yang harus dibayar karena penggunaan modal, dan tingkat keuntungan yang
diperoleh para pengusaha.
2. Analisis
Ekonomi Makro
Kebalikan dari ekonomi mikro, ekonomi makro
menganalisis keadaan keseluruhan dari kegiatan perekonomian. Ekonomi makro
tidak membahas kegiatan yang dilakukan oleh seorang produsen, seorang konsumen
atau seorang pemilik faktor produksi, tetapi pada keseluruhan tindakan para
konsumen, para pengusaha, pemerintah, lembaga-lembaga keuangan, dan negara lain
serta bagaimana pengaruh tidakan-tindakan tersebut terhadap perekonomian secara
keseluruhan.
Secara umum ekonomi makro membahas :
a. Pendapatan
nasional, yakni keseluruhan pendapatan yang diperoleh oleh suatu negara
b. Kesempatan
kerja, yang menganalisis kondisi ketenagakerjaan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesempatan kerja dan mengurangi angka pengangguran.
c. Stabilitas
harga, yakni mencegah lonjakan harga yang terlalu tajam/ cepat yang dapat
mengakibatkan inefisiensi dalam perekonomian.
d. Perdagangan
internasional, dimana terjadi perdagangan antar negara berupa kegiatan ekspor
dan impor yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan petumbuhan ekonomi
nasional.
G. Tujuan
Analisis Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
a. Ekonomi Mikro:
Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar
dapat dicapai kombinasi yang tepat.
b. Ekonomi Makro:
Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap
perekonomian secara keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
H. Kesimpulan
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan
menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai
alternatif penggunaan (opportunity cost). Secara garis besar ilmu
ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi
makro.
1.
Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari
variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel
tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau
pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun
neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi
utama sebagai berikut :
·
Sejauh mana berbagai
sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh
sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment.
Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti
perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat
pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
·
Sejauh mana
perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter.
Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi
inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
·
Sejauh mana
perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan
distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila
yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.
2.
Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari
variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah
tangga.
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana
individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat
kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi
konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan
menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Perbedaan ekonomi mikro dan ekonomi makro :
Dilihat dari
|
Ekonomi Mikro
|
Ekonomi Makro
|
Harga
|
Harga ialah nilai
dari suatu komoditas (barang tertentu saja)
|
Harga adalah nilai
dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
|
Unit analisis
|
Pembahasan tentang
kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran,
perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau
rugi perusahaan
|
Pembahasan tentang
kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional,
pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.
|
Tujuan analisis
|
Lebih memfokuskan
pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai
kombinasi yang tepat.
|
Lebih memfokuskan
pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan
|
DAFTAR
PUSTAKA
1.
Drs.
Lukman, M.Si ; 2007 pengantar teori ekonomi mikro. Jakarta. UIN Jakarta
ekspress
2.
Rahardja
prathama ; mandala manurung. 2002. Pengantar ilmu ekonomi. Jakarta. FEUI
Komentar
Posting Komentar